Jumat, 20 Februari 2015

Sejarah Internet


1.SEJARAH INTERNET


Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun1969, melalui proyek ARPAyang disebutARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardwaredan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.
B.SEJARAH INTERNET DUNIA
Sejarah Internet dimulai pada tahun 60-an, yaitu ketika Levi C. Finch dan Robert W. Taylor mulai melakukan penelitian tentang jaringan global dan masalah interoperabilitas. Selanjutnya, beberapa program penelitian mulai dilakukan untuk melihat mekanisme pengaitan jaringan-jaringan yang berbeda secara fisik. Salah satu solusi yang muncul dari penelitian-penelitian tersebut adalah teknik packet switching. Pada teknik packet switching, data atau file berukuran besar yang akan dikirim melalui jaringan komputer terlebih dahulu dipotong menjadi paket kecil-kecil agar lebih mudah ditangani dan lebih Andal. Peneliti utama dalam pengembangan packet switching ini adalah Donald Davies (NPL), Paul Baran (RAND Corporation), Leonard Kleinrock dan kawan-kawan (MIT) dan UCLA Research Programs.

         Pada tahun 1969, Robert Taylor yang baru dipromosikan sebagai kepala kantor pemrosesan informasi di DARPA (Badan Riset Angkatan Bersenjata Amerika Serikat) bermaksud mengimplementaskan ide untuk membuat sistem jaringan yang saling terhubung. Bersama Larry Robert dari MIT, Robert Taylor memulai proyek yang kemudian dikenal sebagai ARPANET. Sambungan pertama ARPANET terbentuk antara University of California, Los Angeles (UCLA) dan Stanford Research Institute (SRI) pada jam 22:30 tanggal 29 Oktober 1969. Pada tanggal 5 Desember 1969, ada dua jaringan lagi yang yang bergabung, yakni University of Utah dan University of California, Santa Barbara sehingga total terdapat empat (4) simpul jaringan. ARPANET yang berbasis pada teknologi ALOHAnet berkembang sangat cepat. Pada tahun 1981, jumlah simpul yang tersambung menjadi 213.

        Selain jaringan untuk penelitian seperti ARPANET dan X.25, para hobbiis komputer juga mengembangkan teknik jaringan sendiri yang kemudian cukup populer, yaitu UUCP. Masalah terbesar pada teknik ini adalah bagaimana supaya berbagai jenis peralatan jaringan, seperti telepon, radio, kabel LAN yang secara fisik sangat berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain. Keberagaman media fisik jaringan mendorong pengembangan tatacara komunikasi (protokol komunikasi) yang mampu melakukan internetworking, sehingga banyak jaringan kecil dapat saling tersambung menjadi satu menjadi jaringan komputer maha besar.

          Kumpulan tata cara komunikasi atau protokol Internet memungkinkan jaringan komputer dibangun menggunakan saluran fisik yang berbeda. Dalam bahasa yang sederhana, komputer yang terhubung menggunakan telepon, dapat berkomunikasi dengan komputer yang tersambung ke jaringan LAN maupun jaringan radio. Hal ini mendorong terjadinya inter-network (antar jaringan) secara global yang kemudian hari kita kenal sebagai “Internet”.


Selain protokol Internet, hal lain yang tidak kalah penting dalam perkembangan Internet adalah metode pengalamatan di Internet. Jon Postel dari Information Science Institute (ISI) di University of Southern California (USC) adalah orang yang sangat berjasa di balik berbagai alokasi alamat IP Internet, manajemen Domain Name System (DNS), tipe media, dan berbagai alokasi nomor untuk tata cara komunikasi penting di Internet. Hingga wafatnya pada tanggal 16 Oktober 1998, Jon Postel mengelola Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Pada tanggal 21 Juli 1998, Jon Postel memperoleh Silver Medal dari International Telecommunications Union (ITU) atas jasa-jasanya membangun Internet di dunia. Saat ini, IANA dioperasikan oleh Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN).

Komersialisasi dan privatisasi Internet mulai terjadi pada tahun 1980-an di Amerika Serikat dengan di ijinkannya Internet Service Provider (ISP) untuk beroperasi. Internet mulai booming pada tahun 1990-an. dan menjadi kunci pemicu perubahan dalam budaya dan dunia usaha. Internet menawarkan pola komunikasi cepat menggunakan e-mail, diskusi bebas di forum, dan Web.

Pengertian dan Perintah SQL

A. Pengertian Sql

Structure Query Language (SQL) merupakan bahasa standar yang ditetapkan oleh Americ National Standars Institute (ANSI) untuk mengakses dan memanipulasi data pada Database Relational.Karena sifatnya standar maka setiap software RDMS harus menerapkan bahasa SQL dengan diperbolehkan untuk mengembangkan atau menyertakan perintah-perintah yang non standar.






B. Beberapa Fungsinya Perintah SQL
1. Query
Perintah yang digunakan untuk menampilkan data dari database,. perintah yang digunakan adalah SELECT.

2. DML (Data Manipulation Language)
Perintah yang digunakan untuk manipulasi data seperti menambah, mengedit, menghapus data. Perintah yang digunakan INSERT, DELETE, UPDATE, MERGE

3. DDL (Data Definition Language)
Perintah yang digunakan untuk mendefiniskan struktur Objek database seperti membuat tabel, mengubah struktur tabel, menghapus tabel. Perintah yang digunakan CREATE, ALTER, DROP, TRUNCATE, RENAME

4. DCL (Data Control Language)
Perintah yang digunakan untuk mengatur perijinan akses terhadap database. Perintah yang digunakan GRANT, REVOKE

5. TCL (Transaction Control Language)
Perintah yang digunakan untuk menentukan suatu transaksi diterapkan secara permanen atau dibatalkan. Perintah yang digunakan COMMIT, ROLLBACK, SAVEPOINT.

C. Aturan Penulisan Perintah SQL
Perintah dapat ditulis dalam huruf besar maupun kecil.
Setiap perintah diakhiri dengan tanda titik koma “ ; “
Perintah dapat ditulis satu atau beberapa baris untuk memberikan komentar pada perintah SQL. Gunakan tanda minus “ - - “ untuk  komentar 1 baris, atau di antara tanda “ \* “ dan “ *\ “ untuk komentar beberapa baris.
D. Perintah Dasar SQL dengan Fungsinya
1. Perintah SELECT
Berfungsi untuk menampilkan data dari tabel, sintak dasarnya seperti berikut :
SELECT namakolom, namakolom,… FROM namatabel WHERE kriteria;
Contoh :
SELECT nis,nama,kelas FROM siswa;
SELECT * FROM siswa;
SELECT nis,nama,kelas FROM siswa WHERE kelas = ‘3C’;
SELECT * FROM siswa WHERE nama like ‘AN%’ ORDER BY nama ASC;
Keterangan :
Perintah WHERE merupakan Optional tidak harus disertakan seperti SELECT dan FROM.
Contoh ‘a’ menampilkan semua informasi nis,nama,kelas dari data siswa.
Contoh ‘b’ menampilkan semua data siswa.
Contoh ‘c’ menampilkan semua informasi nis,nama,kelas dari data siswa kelas 3C.
Contoh ‘d’ menampilkan semua data siswa yang namanya diawali dengan “AN” dan diurutkan berdasarkan nama secara Ascending.
2. Perintah INSERT
Berfungsi untuk menambah informasi/data baru kedalam tabel. Sintak dasarnya seperti berikut :
INSERT INTO namatabel (kolom) VALUES (value); Contoh :
INSERT INTO siswa (nis,nama,kelas) VALUES (‘103099981’,’AIDA AGUSTINA’,’3C’); atau
INSERT INTO siswa VALUES (‘103099981’,’AIDA AGUSTINA’,’3C’);
3. Perintah DELETE
 Berfungsi untuk menghapus informasi/data pada tabel. Sintaknya sebagai berikut :
 DELETE FROM namatabel WHERE keriteria;
Contoh : DELETE FROM siswa WHERE nama = ‘AIDA AGUSTINA’;
Keterangan : Menghapus data siswa yang memiliki nama “AIDA AGUSTINA”
4. Perintah UPDATE
 Berfungsi untuk memperbaiki informasi/data pada tabel. Sintaknya sebagai berikut:
 UPDATE namatabel SET namakolom=value WHERE keriteria;
Contoh : UPDATE siswa SET nama=’HERDI’ WHERE nis=’10309965’;
Keterangan : Mengganti nama menjadi “HERDI” untuk siswa yang mempunyaI nis “10309965”
E. Perintah SQL Lainnya
1. Membuat Database, yaitu : CREATE DATABASE namadatabase;
Contoh : create database sekolah;
Keterangan : Membuat dabase baru dengan nama sekolah
2. Menghapus Database, yaitu : DROP DATABASE namadatabase;
Contoh : drop database sekolah;
Keterangan : Menghapus database sekolah
3. Membuat Tabel, yaitu : CREATE TABLE namatabel (namakolom typekolom(size), namakolom typekolom(size),…);
Contoh : create table siswa (nis varchar(15), nama varchar(35), kelas int(3));
Keterangan : Membuat tabel baru dengan nama siswa yang terdiri dari 3 fields/kolom. Kolom nis bertype string, kolom nama bertype string dan kelas bertype integer.
4. Mengapus Tabel, yaitu : DROP TABLE namatabel;
Contoh : drop table siswa;
Keterangan : Menghapus tabel siswa
5. Mengganti Nama Tabel, yaitu : RENAME namtabelyangdiganti TO namatabelbaru;
Contoh : rename siswa to mahasiswa;
Keterangan : Mengubah tabel siswa menjadi mahasiswa
6. Menambah Kolom/Field, yaitu : ALTER TABLE namatabel ADD namakolom typekolom(size);
Contoh : alter table siswa add alamat varchar(50);
Keterangan : Menambahkan kolom baru dengan nama alamat bertype string panjang 50 karakter.
7. Mengganti Nama Kolom/Field, yaitu : ALTER TABLE namatabel CHANGE nama kolom yang           diganti namakolombaru typekolom(size);
Contoh : alter table siswa change alamat alamat_rumah varchar(50);
Keterangan : Mengubah kolom alamat menjadi alamat_rumah bertype string dengan panjang 50 karakter.
8. Menghapus Kolom/Field, yaitu : ALTER TABLE namatabel DROP namakolom;
Contoh : alter table siswa drop alamat_rumah;
Keterangan : Menghapus Kolom alamat_rumah dari tabel siswa.

Demikian perintah-perintah Sql yang dapat saya posting, semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman semua.

Jumat, 13 Februari 2015

Panduan Instalasi Windows XP Lengkap Dengan Gambar

Panduan Instalasi Windows XP Lengkap Dengan Gambar

Setelah merilis beberapa versi Windows berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft berhasil menyatukan kedua jajaran produk tersebut melalui Windows XP yang diperkenalkan tanggal 25 Oktober 2001. Dengan nama kode “Whistler” selama pengembangan, Windows XP menggunakan kernel Windows NT yang terkenal dengan kestabilannya, sehingga menjadikan kernel Windows NT memasuki pasar konsumen rumahan, untuk menggantikan produk Windows 9x yang berbasis 16/32-bit yang sudah tua.


1. Persiapan

Instalasi Windows XP dapat dilakukan menggunakan media cakram keras (CD-ROM) atau menggunakan media penyimpanan flash disk. Seluruh proses instalasi Windows XP dilakukan melalui GUI (Graphical User Interface).
Sebelum melakukan proses installasi Windows XP, terlebih dahulu periksa kesesuaian (kompatibilitas) perangkat keras (hardware) komputer dengan Windows XP yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat keras komputer didukung oleh Windows XP. Jika perangkat keras tidak didukung oleh Windows XP, periksa kompatibilitas perangkat keras pada website manufaktur (situs resmi perangkat keras), kemudian download driver untuk Windows XP. Simpan semua driver yang diperlukan ke disket atau CD sebelum memulai instalasi.

Untuk melakukan instalasi, terlebih dahulu pembacaan awal device (Boot Device Priority) yang diatur pada BIOS harus di arahkan ke media yang digunakan. Setelah proses pembacaan media instalasi selesai, kita akan dibawa ke halaman awal proses setup Windows XP.

2. Memulai Instalasi

Dalam tahap awal, jika Windows tidak mendeteksi hard drive yang digunakan, atau komputer yang akan diinstall menggunakan drive SCSI atau SATA hard drive, maka kita harus menekan tombol F6 jika ingin menginstal driver Raid atau driver SCSI dari pihak ketiga. Langkah ini dapat diabaikan jika komputer menggunakan sebuah IDE hard drive. Pastikan kita memiliki driver Raid pada sebuah floppy disk. Biasanya driver tersebut disertakan pada CD Motherboard.
Pertama kali, Windows akan menanyakan apakah kita akan melakukan install bersih (fresh install) dengan menekan tombol Enter, melakukan perbaikan (jika sistem Windows XP sudah ada namun mengalami kerusakan) dengan menekan tombol R. Untuk membatalkan proses instalasi, kita dapat menekan tombol F3.

Gufron Rajo Kaciak

 Layar selanjutnya, akan ditampilkan lisensi penggunaan Windows XP. Tekan tombol F8 untuk setuju dengan ketentuan yang dibuat Microsoft atu Esc jika tidak setuju dan membatalkan proses instalasi.

Gufron Rajo Kaciak 


Jika kita ingin memisahkan sistem operasi Windows XP dengan dokumen kerja (data), maka kita harus membuat minimal 2 (dua) partisi. Karena itu, proses pembuatan partisi hard disk harus dilakukan secara manual. Walaupun tidak dianjurkan, kita dapat membuat partisi secara otomatis dengan menekan tombol Enter, namun partisi yang dibuat hanya 1 (satu) buah partisi sehingga sistem operasi dan dokumen kerja akan berada dalam partisi yang sama.

Untuk membuat partisi baru atau menambah partisi baru, posisikan kursor pada bagian Unpartitioned space dan kemudian tekan tombol C pada keyboard.

Dalam layar pembuatan partisi baru, kita dapat menentukan ukuran partisi yang akan kita buat berdasarkan sisa kapasitas (space) hard disk yang tersisa dan ukuran partisi ditentukan berdasarkan satuan Megabyte. Tekan tombol Enter untuk membuat partisi baru yang kita inginkan atau tombol Esc pada keyboard untuk membatalkan proses pembuatan partisi baru dan kembali ke layar sebelumnya

Gufron Rajo Kaciak
Jika kita ingin menambah partisi baru, proses yang dilakukan adalah sama. Yang perlu kita ingat adalah, partisi yang dibuat dalam proses ini semuanya menjadi partisi primary, sehingga maksimal partisi yang bisa dibuat hanya 4 (empat) buah partisi.

Gufron Rajo Kaciak

Pembuatan partisi baru juga dapat dilakukan setelah selesainya proses instalasi Windows XP. Salah satu keuntungan pembuatan partisi dalam Windows XP adalah kita dapat membuat partisi extended dan partisi logical.

Langkah selanjutnya adalah menentukan di partisi mana Windows XP akan diinstall dengan cara meletakan posisi kursor pada partisi yang diinginkan. Setelah itu tekan tombol Enter untuk masuk ke bagian format partisi.

 Di bagian ini, kita dapat menentukan format partisi yang kita butuhkan untuk lokasi sistem operasi Windows XP yang akan kita install. Jenis sistem file yang dapat dipilih adalah NTFS dan FAT, dimana masing-masing sistem file tersebut memiliki opsi format Normal dan Quick. Untuk menggunakan fitur terbaru yang tersedia pada Windows XP, pilih sistem file NTFS dengan metode Quick, agar proses format hard disk dapat berjalan dengan cepat. Kemudian tekan tombol Enter untuk memulai proses format.

Gufron Rajo Kaciak 

Sebelum proses format hard disk dilakukan, sistem akan memberitahukan kepada kita apakah kita yakin akan melakukan format terhadap partisi hard disk yang diinginkan, karena seluruh dokumen dan data yang ada dalam partisi tersebut akan dihapus.

Tekan tombol F untuk memulai proses format, atau tekan tombol Esc untuk memilih partisi yang lain.

Gufron Rajo Kaciak 


Setelah proses format selesai, sistem akan memeriksa terlebih dahulu partisi yang digunakan. Kemudian sistem akan menyalin file-file yang diperlukan dalam proses instalasi Windows XP ke dalam hard disk.

Gufron Rajo Kaciak 

Setelah proses penyalinan selesai, sistem akan melakukan booting ulang terhadap komputer. Kemudian, secara otomatis melanjutkan proses instalasi Windows XP.

 Gufron Rajo Kaciak

Di tahap pertama, sistem akan menginstall komponen dan perangkat keras komputer yang dikenal dan drivernya tersedia pada Master Windows XP agar dapat langsung digunakan setelah selesainya proses instalasi (Plug and Play).
 
Gufron Rajo Kaciak

Selanjutnya, layar instalasi akan berubah untuk pengaturan lokasi dan opsi bahasa yang akan digunakan.
Gufron Rajo Kaciak

Di bagian ini, kita dapat menentukan lokasi dan format mata uang yang akan digunakan. Tekan tombol Customize di bagian tab Regional Options untuk merubah pengaturan standar yang tersedia (English (United States)).
Pilih Indonesia jika kita ingin menggunakan pengaturan dan format Indonesia, seperti pengaturan bilangan, misalnya tanda koma (,) untuk pemisah pecahan, atau tanda (.) untuk pemisah bilangan ribuan.
Gufron Rajo Kaciak

Pengaturan ini juga akan berguna dalam penentuan format penulisan tanggal yang akan digunakan, dimana untuk Indonesia akan digunakan format hari/bulan/tahun (hh/bb/tttt) untuk format tanggal singkat, misalnya 26/07/2013 atau 26 Juli 2013 untuk format tanggal lengkap.
Gufron Rajo Kaciak

Di bagian ini kita juga dapat menentukan jenis keyboard yang digunakan. Untuk melihat jenis keyboard yang tersedia, tekan tombol Details sehingga muncul sebuah layar baru pengaturan jenis keyboard.
Gufron Rajo Kaciak

Dikarenakan Indonesia menggunakan jenis keyboard yang sama dengan Amerika Serikat, maka pengaturan ini menggunakan pengaturan standar yang tersedia. Tekan tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi.
Gufron Rajo Kaciak

Layar selanjutnya adalah pengaturan identitas pengguna Windows XP yang akan diinstall. Setelah selesai menuliskan identitas, tekan tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi.
Gufron Rajo Kaciak

Dibagian selanjutnya, kita akan diminta untuk mengisi serial number Windows XP yang kita dapatkan dalam pembelian. Klik tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi.
Gufron Rajo Kaciak

Secara otomatis, Windows XP akan mengatur isian untuk nama komputer (Computer Name) berdasarkan identitas pengguna yang sebelumnya kita tentukan.
Gufron Rajo Kaciak

Isian ini dapat kita ganti sesuai dengan keinginan kita.
Gufron Rajo Kaciak

Satu hal yang perlu diingat, jika komputer yang kita gunakan terhubung ke dalam jaringan lokal (Intranet), maka isian nama komputer tidak boleh sama antara satu komputer dengan komputer lainnya. Jika isian yang kita masukan sama, saat pertama kita masuk ke dalam sistem operasi Windows XP, secara otomatis sebuah pesan peringatan akan ditampilkan di bagian taskbar kanan bawah.
Isian password administrator digunakan untuk account Administrator. Account Administrator merupakan account utama dalam sistem operasi Windows XP dan dibutuhkan ketika ada perubahan terhadap bagian-bagian penting dalam sistem. Dalam System Restore, account inilah yang nantinya akan digunakan untuk masuk ke dalam Windows XP. Jika account ini tidak memiliki password, secara otomatis seseorang yang tidak berwenang dapat masuk ke dalam Windows XP yang kita miliki dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
 Layar selanjutnya adalah pengaturan zona waktu yang akan digunakan.
Gufron Rajo Kaciak

Untuk Indonesia, zona waktu yang digunakan adalah GMT +7. Selain itu, kita juga dapat mengatur tanggal dan waktu komputer aktif. Setelah selesai, tekan tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi.
Gufron Rajo Kaciak

Selanjutnya akan ditampilkan pengaturan kelompok (workgroup) dari komputer yang kita gunakan. Workgroup ini akan berguna jika komputer terhubung dalam suatu jaringan intranet.
Gufron Rajo Kaciak

Secara default, Windows akan membuat isian tersebut menjadi WORKGROUP. Kita dapat mengganti isian tersebut sesuai dengan pengaturan jaringan yang ada. Selanjutnya, tekan tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi.
Gufron Rajo Kaciak

Setelah pengaturan ini, sistem akan mulai melakukan proses instalasi dan penyalinan data yang diperlukan ke komputer. Sambil menunggu selesainya proses instalasi, Microsoft akan menampilkan fitur-fitur dari sistem operasi Windows XP.
Gufron Rajo Kaciak

Setelah selesainya proses instalasi dan penyalinan file-file sistem operasi Windows XP, komputer akan melakukan booting ulang. Selesai booting, sistem akan melakukan pemeriksaan terhadap monitor yang digunakan.
Gufron Rajo Kaciak

Klik tombol OK untuk menyimpan pengaturan tampilan dan melanjutkan pengaturan akhir instalasi Windows XP.
Gufron Rajo Kaciak

3. Penyelesaian Instalasi

Layar selanjutnya akan menampilkan ucapan selamat datang dari Windows XP. Mulai bagian ini, kita akan melakukan konfigurasi akhir terhadap sistem operasi Windows XP yang baru diinstall.
Setelah menekan tombol Next, pengaturan selanjutnya digunakan untuk menentukan bagaimana proses update terhadap Windows XP yang telah kita install.
Tersedia 2 (dua) pilihan yang dapat kita gunakan, otomatis diperbaharui atau tidak mengaktifkan proses update.
Pengaturan ini dapat kita rubah di bagian Control Panel Windows XP. Dalam pengaturan di Control Panel tersebut, opsi yang tersedia menjadi 4 (empat) buah, dengan tambahan otomatis download file update namun sistem tidak otomatis diperbaharui menunggu perintah yang kita lakukan atau yang kedua memberitahukan kepada kita adanya file update namun tidak otomatis didownload. Proses download file update baru akan dilakukan setelah sistem kita perintahkan untuk mendownloadnya. Fasilitas update sistem ini sendiri membutuhkan koneksi Internet. Selanjutnya tekan tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi.
Tampilan selanjutnya akan muncul jika komputer yang diinstall terhubung ke jaringan lokal atau Internet dan kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang dikenal sistem operasi Windows XP sehingga driver perangkat keras tersebut langsung diinstall dalam proses instalasi awal (plug and play).
Setelah proses pemeriksaan selesai, kita dapat melanjutkan proses instalasi dengan menekan tombol Next.
Pengaturan selanjutnya adalah bagaimana hubungan komputer ke jaringan. Di bagian pengaturan hubungan komputer ke jaringan Internet atau jaringan lokal ini memiliki 2 (dua) opsi yang dapat kita pilih. Opsi Digital subscriber line (DSL) or cable modem, digunakan apabila komputer yang kita gunakan langsung terhubung ke modem sehingga dapat melakukan panggilan (dial) kepada penyedia jasa Internet. Dalam opsi ini, kita akan diminta untuk mengisi data-data account koneksi yang kita gunakan. Penambahan account koneksi Internet ini juga dapat dilakukan setelah proses instalasi Windows XP selesai kita lakukan, di bagian Control Panel – Network and Internet Connections.
Gufron Rajo Kaciak

Setelah menekan tombol Next, pengaturan selanjutnya digunakan untuk menentukan bagaimana proses update terhadap Windows XP yang telah kita install.
Gufron Rajo Kaciak

Tersedia 2 (dua) pilihan yang dapat kita gunakan, otomatis diperbaharui atau tidak mengaktifkan proses update.
Gufron Rajo Kaciak

Pengaturan ini dapat kita rubah di bagian Control Panel Windows XP. Dalam pengaturan di Control Panel tersebut, opsi yang tersedia menjadi 4 (empat) buah, dengan tambahan otomatis download file update namun sistem tidak otomatis diperbaharui menunggu perintah yang kita lakukan atau yang kedua memberitahukan kepada kita adanya file update namun tidak otomatis didownload. Proses download file update baru akan dilakukan setelah sistem kita perintahkan untuk mendownloadnya. Fasilitas update sistem ini sendiri membutuhkan koneksi Internet. Selanjutnya tekan tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi.
Tampilan selanjutnya akan muncul jika komputer yang diinstall terhubung ke jaringan lokal atau Internet dan kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang dikenal sistem operasi Windows XP sehingga driver perangkat keras tersebut langsung diinstall dalam proses instalasi awal (plug and play).
Gufron Rajo Kaciak

Setelah proses pemeriksaan selesai, kita dapat melanjutkan proses instalasi dengan menekan tombol Next.
Pengaturan selanjutnya adalah bagaimana hubungan komputer ke jaringan. Di bagian pengaturan hubungan komputer ke jaringan Internet atau jaringan lokal ini memiliki 2 (dua) opsi yang dapat kita pilih. Opsi Digital subscriber line (DSL) or cable modem, digunakan apabila komputer yang kita gunakan langsung terhubung ke modem sehingga dapat melakukan panggilan (dial) kepada penyedia jasa Internet. Dalam opsi ini, kita akan diminta untuk mengisi data-data account koneksi yang kita gunakan. Penambahan account koneksi Internet ini juga dapat dilakukan setelah proses instalasi Windows XP selesai kita lakukan, di bagian Control Panel – Network and Internet Connections.
Gufron Rajo Kaciak

Untuk pilihan Local area network (LAN) digunakan jika komputer terhubung ke dalam jaringan lokal, baik yang menyediakan akses Internet maupun tidak.
Jika sebelumnya kita mengambil pilihan Local area network (LAN), layar selanjutnya akan menampilkan pengaturan alamat IP yang akan digunakan komputer. Dibagian ini kita dapat memilih pengaturan alamat IP secara otomatis atau secara manual.
Gufron Rajo Kaciak

Jika kotak konfirmasi Obtain IP automatically dan Obtain DNS automatically ditandai, secara otomatis Windows XP akan menentukan sendiri alamat IP yang dapat digunakan.
Gufron Rajo Kaciak

Jika kita ingin menentukan sendiri alamat IP yang digunakan atau jaringan yang digunakan tidak mendukung opsi penentuan alamat IP sendiri secara otomatis, kita dapat mengisikan alamat IP yang dibutuhkan pada kotak isian Static IP address dan Subnet mask. Kotak isian Default gateway merupakan alamat IP komputer yang akan menghubungkan komputer lain dalam jaringan lokal ke jaringan global (Internet). Setelah itu, tekan tombol Next untuk menyelesaikan proses instalasi Windows XP.
Gufron Rajo Kaciak

Di bagian ini, Microsoft akan memberikan opsi untuk melakukan pendaftaran Windows XP yang digunakan. Pilih opsi No, not at this time jika kita tidak ingin melakukannya atau akan melakukannya pada waktu lain. Selanjutnya tekan tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi.

Gufron Rajo Kaciak 
Layar selanjutnya merupakan ruangan pembuatan account yang akan digunakan untuk login ke dalam Windows XP yang kita install. Account pertama yang kita buat memiliki status sebagai pengelola (Administrator). Account yang dibuat tersebut belum memiliki kata kunci (password), sehingga siapa saja yang menggunakan komputer atau laptop dapat mengakses seluruh aplikasi dan file yang ada.
Gufron Rajo Kaciak

Untuk meningkatkan keamanan, account tersebut harus diberi kata kunci di bagian Control Panel sehingga pengguna berwenang saja yang dapat menggunakan komputer. Untuk melanjutkan proses instalasi, tekan tombol Next.
Setelah itu sistem menginformasikan bahwa proses instalasi sudah selesai dilakukan. Klik tombol Finish untuk masuk ke dalam layar desktop Windows XP yang baru diinstall.
Gufron Rajo Kaciak

Proses instalasi sistem operasi Windows XP sudah selesai kita lakukan.
Gufron Rajo Kaciak

Ini tampilan awal Windows setelah selesai di instalasi.
Semoga Blog Instalasi Windows XP ini dapat bermanfaat..
Sumber: Gufron Rajo Kaciak: Panduan Instalasi Windows XP Lengkap Dengan Gambar: http://dosen.gufron.com/tutorial/panduan-instalasi-windows-xp-lengkap-dengan-gambar/3/2/